Monday 7 May 2012

KaU?? PiLiHan Hatiku??

Berdiri ku disini hanya untukmu/Dan yakinkan ku untuk memilihmu/Dalam hati kecilku inginkan kamu/Berharap untuk dapat bersamamu/Aku kan ada untuk dirimu/Dan selalu tuk mu/Terlukis indah raut wajahmu dalam benakku/Berikan ku cinta terindah yang hanya untukmu/Tertulis indah puisi cinta dalam hatiku/Dan aku yakin kau memang pilihan hatiku..
Ya Allah.. Benarkah dia pilihan hatiku? Apa benar dia yang Engkau pilihkan untukku? Setiap saat dalam kesendirianku, terbayang selalu wajahnya. Aku ingin menghempasny dan semua tentang dia. Bukan karena aku tidak mencintainya tapi aku takut semakin aku memikirkan dia, aku semakin ingin bersamanya dan memilikinya. Padahal aku tahu itu hal yang sulit. Hal yang aku tak yakin dapat terjadi dalam hidupku ini.
Walaupun cuma sebentar, aku ingin sekali merasakan kebersamaan dengannya. Seperti yang selama ini aku mimpikan di setiap tidurku. Aku tak tahu mimpi itu kiriman setan ataukah anugerah teriandah dariMu agar aku bisa merasakan sedikit bahagia. Yang pasti, aku ingin dia tahu tentang perasaanku. Tapi bagaimana bisa aku melakukan itu?
Aku tak punya sesuatu yang pantas untuk dibanggakan olehnya. Akupun tak yakin apa aku ini berhak atas cintanya. Aku hanyalah angin. Yang mungkin ditunggu saat dia butuh dan saat dia puas akan kehadiranku, dia akan pergi meninggalkanku dan mencari tempat untuk melupakan hembusan anginku.
Semakin hari aku semakin suka, semakin cinta (maybe) dan semakin ingin bersamanya. Tapi waktu itu, semakin hari semakin habis.. Waktu yang kubutuhkan untuk sekedar melihat senyum manisnya. Waktu yang kubutuhkan untuk mendengar suaranya. Waktu yang kubutuhkan saat bernapas di udara yang sama dengannya. Waktu itu semakin hari semakin habis. Apa yang harus aku lakukan?
Seadainya aku bisa membaca hatinya. Seandainya dia benar-benar menyukaiku. Seandainya dia sebagai laki-laki punya keberanian itu. Seandainya dia punya keberanian untuk mematahkan keragu-raguanku. Seandainya dia menemaniku di sisa waktuku bersamanya. Aku ingin bersamanya Ya Allah.. Tapi aku tahu, jika memang dia bukan tertakdir kumiliki, aku takkan memaksa.
Cinta itu, semakin lama semakin dalam. Semakin pahit karena tak sanggup meraihnya. Aku ingin menangis di bawah lautan bintang malam ini. Tapi untuk apa aku menangis? Untuk semua perasaan yang tak terungkapkan? Atau untuk kesia-siaan yang selama ini aku perjuangkan walaupun aku tahu tak ada yang sia-sia di bumi ini?

No comments:

Post a Comment